Memories Are The Real Treasure

treaure box

Siang tadi, entah kesambet setan apa, tiba-tiba timbul hasrat buat bersih-bersih kamar. Liat buku dan kertas-kertas numpuk gak karuan di lemari, juga berpikir kalau buku-buku jaman kuliah sudah waktunya pindah tempat, akhirnya tekatku bulat buat beres-beres. Dan.., blammm.. seketika kamar langsung jadi kayak lokasi kerusuhan. Semua barang di lemari aku keluarin untuk kemudian disortir mana yang didiemin di pojok kamar, mana yang masih harus disimpan manis di lemari.

Dalam proses beres-beres itu, terselip hal menarik. Aku menemukan barang-barang lama yang beberapa tahun sudah aku lupa kalau barang itu pernah ada. Mulai dari foto-foto bareng temen-temen sekolah, cerpen jaman SMP, sketsa dan gambar-gambarku, sampai diary jaman SMP. Those sweet things recalled the old memories then. Masa lalu, masa polos, diriku yang asli.

Barang-barang lawas

Beres2- Ini barang-barang lama yang gak sengaja ditemukan

Aku hampir lupa kalau dulu aku itu suka banget nulis. Suka bikin cerpen, suka bikin mading sekolah, bahkan puisi. Setiap pelajaran Bahasa Indonesia selalu excited kalau tugasnya nulis, dan sering dapet nilai bagus juga kalau disuruh nulis. Aku memang dikenal bukan orang yang banyak omong juga orang yang jarang ngungkapin perasaan. Tapi kalau sudah pegang pulpen, kata-kata langsung mengalir deras. Waktu tadi nemu cerpen jaman SMP jadi geli sendiri bacanya. But I think I’m not bad in making story. Untuk ukuran anak SMP cerpen-cerpenku lumayanlah. Sayangnya, aku gak berani publish waktu itu. Malu masih jadi pemberat.

Cerpen Vindi

Memories – Ini cerpen yang kubuat waktu SMP. Masih tulis tangan, belum punya komputer.

Selain nulis, dulu aku juga hobi gambar. Kalau pelajaran melukis pasti gambarku termasuk gambar yang dapat pujian guru. Dan sering juga sih dipajang di tembok sekolah. Liat kuas-kuasku yang lama nganggur rasanya kangen banget. Udah berapa tahun ya aku udah gak pernah gambar lagi? Hemm.., cukup lama deh.

Gambarku

Memories – Ini gambar terakhir yang pernah ku buat deh kayaknya. Bikin pas jaman SMA, waktu itu buat tugas kesenian. Bikin lukisan di kaca. Ini masih mentahnya, matengnya ya udah jadi lukisan kaca.

Selain sama hobi-hobi tadi, masa sekolahku juga diramein sama sahabat-sahabatku. Nemu diary jaman SMP isinya nyeritain gimana aku di sekolah sama temen-temen, rasanya seperti gak percaya. Rasanya seperti “Wow, ternyata aku pernah kecil ya..” dan yang mengharukan adalah nama-nama sahabatku di diary itu bukan sekedar nama kenangan. Aku masih keep in touch sama mereka sampai sekarang, baru kemarin kita ngumpul ngerayain ultahku  yang ke 22. Bayangkan, dari jaman ingusan sampai sekarang udah pada mau menata karir.

Barang-barang itu terlalu berharga buat dibuang. Memang sepertinya sepele, cuma beberapa carik kertas, foto-foto using, dan beberapa printilan lainnya, tapi nilainya mahal. Mahal di kenangan. Aku putuskan untuk menyimpan semua item bersejarah itu di dalam kotak. Entah sampai kapan bakal terus disimpan. Mungkin beberapa tahun lagi saat kubuka aku bisa mengenang manisnya masa laluku. Aku juga bisa ingat mimpi-mimpiku yang lama, membandingkan dengan masa nanti. Untuk membuktikan garis hubungan antara mimpi dan realita. Menurutku, kenangan-kenangan kecil nan manis semuanya itu adalah harta karun.

kotak harta karun

Memories – Dibuang sayang. Simpan jadi satu dalam kotak deh. Beberapa tahun lagi dibuka untuk dikenang sambil tersenyum

Ya.., hari ini aku menemukan harta karun. Mereka adalah… kenangan 🙂